Senin, 27 Juli 2009

Menelusuri jejak sejarah sekolah kita - bagian kedua - masa kependudukan Jepang

Dialihkan dalam kamp konsentrasi ( Mentok) ., masa peperangan .

Br.Richardus Baars, datang ke Pangkal Pinang sebagai kepala MULO dan pimpinan Bruder , dalam setengah tahun berat badannya turun 30 kilo .Kekurangan makanan dan obat obatan menyebabkan kesehatan cepat sekali mundur . Pada tanggal 20 Juli 1944 dia menerima Sakramen Orang Sakit.Keesok harinya dia menghadap Tuhan .Mgr.Bouma mempersembahkan Misa Requiem kepada nya. Dialah Bruder pertama kita yang meninggal di kamp konsentrasi.

...................................


Br.Josephus Smulders lahir di Tilburg 5 Januari 1913 .
Kata ibunya :’Mari Sjef , jangan memandang kami lebih penting daripada Allah yang baik itu’, memberi dorongan dia untuk berangkat . Dia mendapat tugas mengajar kelas nol ( pendahuluan ) , dan kelas 2 untuk memberi pengertian pertama bahasa Belanda , sementara dia sendiri belum tahu satu katapun bahasa Melayu . Terserang busung lapar , badannya kurus kering ,.Penuh penyerahan dia menerima Sakramen Orang Sakit . Pada 6 Oktober 1944 dia menyerahkan kembali jiwanya pada Tuhan .

Waktu sakit dia masih sempat meminta Br.Everdinus memperhatikan orang sakit disekelilingnya : ‘Everd , tolonglah mereka dahulu , mereka lebih perlu dari saya ‘.


~Br.Sabinus L de Graaf , lahir di Veghel 27 September 1908.
Sesudah mendapat ijazah , dia ditempatkan di sekolah Aloysius di Dongen dan memulai hasrat hatinya untuk belajar : musik dan biola , dia berhasil dan menjadi delima dalam hidupnya .

Bakat musiknya dimanfaatkan pula untuk menghibur sesama penderita di penjara .

Sampai suatu ketika busung lapar , sesak napas , demam , luka dalam , disentri menyerangnya . Dia minta diterimakan Sakramen Orang Sakit , sesudah itu dia sembuh . Pada 24 Oktober 1944 , berangkatlah dia menghadap Tuhan untuk menikmati musik surgawi .

Waktu sakit mengatakan : ‘Seandainya saya harus mulai lagi , maka akan saya akan membuat yang lain , sebab bertahun tahun lamanya saya memandang musik sebagai hal nomor satu didalam hidup saya .’

.................

Br.Hermingild B.J.Jaspers , dilahirkan di Goude 15 Maret 1908, dia berangkat ke Misi tanggal 10 Juni 1929 , bercita cita ingin menjadi perawat orang sakit , tetapi mendapat tugas sebagai seorang guru .Waktu di kamp Mentok , dia menyerahkan diri sebagai perawat .Pengabdiannya begitu besar , sehingga melupakan dirinya sendiri , terserang penyakit dan meninggal pada 2 Januari 1945.

................

Pada Juli 1947 , pemakaman di Mentok dipindahkan kembali ke tanah kecintaan mereka , tempat mereka bekerja , mencurahkan tenaga mereka demi keselamatan manusia .

Tiada keuntungan , tiada kedudukan terhormat yang ditinggalkan untuk anggota keluarga dan tanah air . Hanya perluasan kerajaan Kristus dimuka bumi , mengingat kata kata Juru Selamat sendiri : ‘ Pergilah , dan ajarlah segala bangsa dan ajarlah mereka mentaati apa yang telah Kufirmankan kepada kamu ‘.

Inilah yang membuat kekuatan mereka besar.

Kapela kecil di novisiat Pangkalpinang berubah menjadi sebuah chapelle ardente , ketujuh peti jenazah diletakan disana dengan upacara dipimpin Mgr.Van Soest diiringin nyanyian Miserere dan isak tangis…

Tidak ada komentar: